Santri asyik – Di hari ke-8 Dzulhijjah. Sebagian besar umat islam melakukan amalan-amalan untuk mendapatkan keutamaan-keutamaan yang terdapat dibulan dzulhijjah ini. Diantara amalan-amalan tersebut, ada amalan ibadah puasa. Puasa 8 dzulhijjah ini biasa kita dengar dengan Puasa Tarwiyah.
Kisah Singkat Pada 8 Dzulhijjah
Bulan dzulhijjah ini berkaitan erat dengan peristiwa yang dialami Nabi Ibrahim AS yang bermimpi diperintah Allah untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail AS.
Pada hari ke-8 bulan dzulhijjah ia merenung dan berfikir (rawwa-yurawwi-tarwiyah) tentang takwil mimpi menyembelih putra kesayangannya sendiri.
Ada juga yang berpendapat bahwa mengapa dinamakan hari Tarwiyah? Karena pada hari itu orang-orang mengenyangkan diri dengan minum air (rawiya, irtawa) untuk persiapan ibadah selanjutnya.
Ini Lafal Niat Puasa Tarwiyah /atau 8 Dzulhijjah
Bagi yang ingin melaksanakan ibadah puasa sunnah Tarwiyah (8 dzulhijjah) dianjurkan untuk melafalkan niat pada malam hari. Berikut niatnya:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i sunnati yaumit tarwiyah lillâhi ta‘ālā.
Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Tarwiyah esok hari karena Allah SWT.”
Keutamaan-Keutamaan Puasa Pada bulan Dzulhijjah
Madzhab Syafi’i menganjurkan untuk berpuasa 8 hari pertama pada bulan dzulhijjah dan anjuran puasa Arafah pada tanggal 9 dzulhijjah. Syekh M Nawawi Banten dalam Kitab Nihayatuz Zain:
Mengatakan, “(Kedelapan) puasa delapan hari sebelum hari Arafah (dianjurkan) bagi mereka yang sedang melaksanakan ibadah haji maupun mereka yang tidak melaksanakan ibadah haji.”
- Melaksanakan puasa Tarwiyah ini didasarkan pada satu redaksi hadits (namun redaksi hadits ini dlaif “kurang kuat riwayatnya”) yang artinya : Puasa Tarwiyah dapat menghapus dosa satu tahun.
- Melakukan puasa Tarwiyah 8 dzzulhijjah juga turut merasakan nikmat yang sedang dirasakan oleh para jamaah haji yang sedang menjalankan ibadah di tanah suci.
Rasulullah bersabda:
Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api neraka selama tujuh puluh tahun.
(HR Bukhari Muslim).
Kesimpulan
Mazhab Syafi’i, seseorang boleh berpuasa sunnah tarwiyah atau puasa sunnah lainnya dengan memasang niat pada siang hari, sejauh belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.
Wallahu’alam
MashaAllah kenikmatan nya luar biasa, sungguh pahalanya besar bagi orang ² yg melaksanakan ibadah Sunnah, semoga diterima Allah Swt ??