Santri asyik – Pada hari raya idul adha 10 Dzulhijjah (20/07/2021) setelahnya itu terdapat hari-hari yang ditentukan. Hari apakah itu? Hari tersebut dinamakan Hari Tasyrik. Menurut bahasa Tasyriq berasal dari literatur arab yaitu “Syaraqa” yang berarti terbit.
Menurut istilah, hari tasyrik adalah 3 (tiga) hari setelah 10 dzulhijjah (setelah hari raya idul adha), yaitu 11, 12, dan 13 dzulhijjah.
Sejarah Singkat Mengenai Hari Tasyrik, dan Mengapa dihari Tasyrik diharamkan untuk Berpuasa
Pada hari tasyrik terdapat larangan untuk berpuasa. Pada hari tasyrik para jamaah haji sedang berada di Mina dan melempar jumrah. Oleh karenanya pada hari tasyrik ini umat Islam diseluruh dunia diharamkan untuk melakukan ibadah puasa, baik itu puasa sunnah maupun wajib.
Pada hari tasyrik 11, 12, 13 dzulhijjah setelah hari raya Idul Adha ini menjadi hari dimana kita bisa menikmati makanan sebagai bentuk rasa kasih sayang Allah SWT. kepada umat Islam.
Perbedaan Pendapat Mengenai Hari Tasyrik
Ada beberapa perbedaan pendapat mengenai hari tasyrik. Diamana pendapat pertama, mengenai hari tasyrik ini menjelaskan, mengapa dinamakan sebagai hari tasyrik? karena pada hari-hari tersebut umat islam zaman dahulu mengawetkan daging-daging kurban dengan cara menjemurnya untuk dijadikan semacam dendeng.
Sementara pendapat kedua, ibadah kurban tidak dilakukan kecuali setelah terbitnya matahari. Namun bukan berarti pada hari tasyrik tidak ada amalan-amalan serta keutamaan pada hari-hari tersebut yaitu (11, 12, dan 13 Dzulhijjah).
Lalu Mengapa Hari Tasyrik dilarang untuk Berpuasa
Sesuai sabda Rasulullah saw.:
أَيَّامُ التَّشْرِيْكِ أّيَّامُ أّكْلٍ وَشُرْبٍ وَذِكْرِ اللهِ
Artinya: “Hari tasyriq adalah hari makan dan minum, dan mengingat Allah.”
(HR. Muslim)
Dari hadits diatas Allah Swt. bermaksud mensyariatkan kepada umat Islam bahwa pada hari Tasyriq ini sebagai hari makan dan minum karena hari tasyrik (11, 12, 13 Dzulhijjah) ini masih dalam 1 (satu) rangkaian hari raya Idul Adha.
Pesan tersirat sebagai upaya syariat dalam membantu mereka untuk semakin giat dalam beribadah mengingat Allah Swt. Karena bentuk syukur paling sempurna atas nikmat yang diberikan adalah dengan semakin giat melakukan ibadah.
Amalan dan Keutamaan yang Terdapat dihari Tasyrik
Menyinggung kalimat pertama tadi mengenai jamaah haji yang berada di Mina. Allah Swt. mengisyaratkan kepada para jamaah haji untuk bermuqim (tinggal) di Mina pada hari kurban dan 3 hari setelahnya. Allah juga memerintahkan kepada mereka untuk menikmati hidangan sembelihan daging kurban tersebut.
Berdzikir Kepada Allah Swt.
Allah swt. telah berfirman:
وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْدُودَاتٍ فَمَنْ تَعَجَّلَ فِي يَوْمَيْنِ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ وَمَنْ تَأَخَّرَ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ لِمَنِ اتَّقَى وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ
Artinya : “Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang, Barang siapa mempercepat (meninggalkan Mina) setelah 2 hari, maka tidak ada dosa baginya. Dan barang siapa mengakhirkanya tidak ada dosa pula baginya.Yakni bagi orang yang bertakwa. Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu akan dikumpulkanya.”
(QS. Al-Baqarah: 203)
Menurut sahabat ibnu umar ra. makna yang tersirat dalam ayat diatas yakni hari yang ditentukan itu dimaksudkan kepada hari tasyrik. Kita bisa lihat dari ayat diatas bahwa Allah Swt. memberikan hari yang sangat istimewa untuk kita dapat melakukan dzikir, sebagai bentuk untuk megingat-Nya.
Impelentasi yang nyata salah satunya yaitu dzikir Muqayyad, yang diawali dari 9 dzulhijjah hingga 13 dzulhijjah.
Perbanyak Doa pada Hari Tasyrik
Kita sudah tahu bahwa hari tasyrik adalah momen yang sangat istimewa bagi umat Islam. Selain pada hari tersebut adalah hari makan dan minum. Pada hari tasyrik juga kita sebagai umat Islam harus memperbanyak dzikir kepada-Nya.
Jika kita membahas dzikir kepada Allah Swt. sangat berkaitan erat dengan doa. Bagaimanapun juga kita sebagai umat Islam ketika berdoa itu adalah salah satu bentuk upaya untuk taqarrub (pendekatan) serta dzikir (mengingat) kepada Allah Swt. Maka para ulama salaf menganjurkan untuk perbanyak doa pada hari-hari Tasyriq. Dan doa pada hari tersebut tidak akan ditolak, oleh karena itu perbesarlah harapan kita.
Kesimpulan
Hari Tasyriq adalah bentuk kasih sayang Allah Swt. kepada umat Islam. Pada hari-hari tasyrik (11, 12, 13, dzulhijjah) nikmatilah hidangan-hidangan dari hasil kurban, serta perbanyaklah untuk bersyukur, berdoa, dan berdzikir kepada Allah Swt. Karena pada hari tasyrik adalah hari dimana diharamkannya (dilarang) untuk berpuasa.
Wallahu’alam